Senin, 04 Maret 2013



Senin, 4 Maret 2013

Tribun Pekanbaru

Lampu PJU Padam

Wawako Minta Di-SMS

Laju sepeda motor Anshari Ahmad terhenti di jalan Tuanku Tambusai, Sabtu (2/2) malam. Sepeda motor pria yang menetap di daerah Purwodadi, Panam itu nyaris oleng saat terjerembab masuk lubang. Untung saja, laju kendaraannya tak begitu cepat. Dengan sigap, Anshari mengendalikan motor yang bergerak liar, untuk kemudian menepi dan berhenti.
“Saya tak menyangka ada lubang mrnganga. Bila motor saya melaju kencang, mungkin saya sudah jatuh,” sebutnya sambil menjelaskan, ia sama sekali tak melihat lubang yang berukuran cukup besar tersebut. “Mungkin karena lampu penerangan jalan mati, saya pun jadi tak melihat lubang itu,” tandasnya.

Dugaan Anshari barangkali benar. Sebab, di sejumlah titik di Jalan Tuanku Tambusai, sejumlah lampu penerangan jalan umum (PJU) sama sekali tak berfungsi. Saat Tribun memastikan fungsi PJU di jalan tersebut, Minggu (3/2) malam, sejumlah lampu penerang terlihat sama sekali tak menyala.

Tak hanya di Jalan Tuanku Tambusai, dubeberapa jalan utama lainnya, lampu PJU juga terlihat hidup. Seperti di Jalan Patimura dan Jalan Yos Sudarso, dan beberapa titik di Jalan Soekarno Hatta. Akibatnya, jalur di jalan-jalan tersebut dipagut gelap gulita kala malam dating.

Matinya sejumlah lampu PJU tersebut diakui oleh Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi. Kepada Tribun, ia mengatakan, ada beberapa pengaduan yang masuk terkait keadaan tersebut. Kondisi tersebut menurut Ayat memang harusnya menjadi perhatian Dinas Kebersihan dan Pertamanan. “Ya, memang ada beberapa pengaduan. Dan harusnya DKP cepat tanggap akan kondisi itu. Tentu ini nantinya akan saya koordinasikan ke Dinas bersangkutan,” ujar Ayat.

Ayat meminta masyarakat pro aktif untuk melaporkan jika ada pemadaman lampu jalan. Bahkan Ayat siap 

“Ya silahkan SMS ke saya terkait pengaduan pemadaman lampu jalan. Saya akan langsung koordinasikan ke dinas terkait.” Ujarnya.

Soal padamnya lampu jalan, Ayat berharap kejadian tersebut tidak akan terulang lagi. Artinya pihaknya juga akan memaksimalkan dengan menambahkan anggaran yang jika nantinya dibutuhkan. 

“Saya juga minta DKP untuk mengkoordinasikan soal kebutuhan anggaran. Kita juga ingin masyarakat aman, nyaman saat berkendara ,” tuturnya.

Sementara itu Humas PLN Kota Pekanbaru, Dharmawi Darsono kepada Tribun mengungkapkan, setiap bulan Pemerintah Kota Pekanbaru membayarkan tagihan untuk PJU mencapai 3 Miliar. Uang tersebut merupakan pungutan yang dikumpulkan dari masyarakat melalui pajak penerangan jalan.

Meski PLN menerima pembayaran dari Pemko Pekanbaru, namun untuk pengelolaan PJU tersebut merupakan tanggung jawab langsung dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP).

Menurut Darsono, PLN hanya memfasilitasi aliran listrik. Sedangkan soal pengelolaan menjadi kewenangan Pemko.

“Sampai saat ini memang masih banyak masyarakat yang salah komplen soal penerangan PJU. Setiap ada pemadaman, selalu PLN yang disalahkan. Sementara PJU sendiri sudah dibawah komando Pemko,” urainya.
PLN hanya akan memutuskan aliran listrik jika Pemko menunggak pembayaran. “Meteran dikelola oleh Pemko, jadi pengaturan juga menjadi kewenangan Pemko. Koordinasi dilakukan dengan PLN saat tagihan perbulan saja,” ujarnya.
Kepala DKP Pekanbaru, Syafril yang dihubungi lewat sambungan telepon sama sekali tak memberikan respon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar