Rabu, 13 November 2013

Wawako Minta Penertiban PKL Jangan Tebang Pilih

mobil indomaret

 Wawako Minta Penertiban PKL Jangan Tebang Pilih

PEKANBARU,SeRiau – Wakil Walikota Pekanbaru,Ayat Cahyadi, meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yakni Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubkomimfo) dan Badan Pelayanan Terpadu ( BPT) untuk tidak tebang pilih dalam menertipkan para pelaku usaha yang melanggar hukum.

Apalagi bagi sebuah perusahaan besar yang di duga melanggar hukum. Sedangkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berdagang di sembarangan tempat di tertipkan.

“Jangan hanya yang kecil kita tindak tegas yang besar juga, kita jangan pilih-pilih ,” ujar Ayat Cahyadi, Selasa (12/11) di Labersa.

Terkait adanya mobil Indomaret yang berjalan di seputaran Kota Pekanbaru, dan melakukan transaksi jual beli Wawako menegaskan agar SKPD terkait, melakukan kroscek perijinannya. Bahkan Ia cenderung mengakui memang usaha tersebut tidak ada ijinnya , meski Ia mengakui belum tahu pasti.
“Saya fikir tidak ada izin, maka tidak tegas saja,” tandasnya .

Katanya, ini tanggung jawab SKPD terkait, karena kalau ini dibiarkan akan menyebabkan polemik di kalangan masyarakat khususnya para pedagang. Pasalnya mereka akan menilai bahwa pemerintah akan tebang pilih dalam menertipkan para pedagang.

Berdasarkan pengamatan, dilapangan saat ini marak mobil berlogokan Indomaret berjualan keliling kota. Seperti di Jalan Diponegoro, Taman Kota , dan MTQ.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru El Sabrina, saat di konfirmasi, Selasa (12/10), menyatakan belum mengetahui bahkan belum mendapat laporan terkait adanya riteil yang berjualan keliling menjajakan dagangan produk Indomaret.

Wina, salah seorang mahasiswa di Pekanbaru, mengakui memang pernah menyaksikan mobil Indomaret beredar di Pekanbaru.

“Biasanya sore mobil indomaret sudah stanby di samping TMP, bundaran Kris Diponegoro, tapi sejak ramai di beritakan mereka sudah tak ada lagi ,” ujar Indra, warga Diponegoro.(lsi)

Selasa, 12 November 2013

Ayat : Jika Ada Oknum PNS Bermain, Laporkan

TRIBUN PEKANBARU
SELASA, 12 NOVEMBER 2013

Ayat : Jika Ada Oknum PNS Bermain, Laporkan

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi meminta satuan kerja terkait bertindak tegas pada toko waralaba yang tetap beroperasi meski tidak dilengkapi izin. Bahkan, jika ada oknum pegawai negeri sipil (PNS) yang kedapatan bermain dalam masalah ini, Ayat berjanji mengadukan yang bersangkutan langsung ke Walikota.

"Kalau ada oknum PNS yang bermain dalam masalah ini, saya akan sampaikan langsung ke Walikota. Ini terkait ekonomi masyarakat. Kasihan yang jualan kecil-kecilan. Karena itu, PNS jangan main-main dengan masalah ini," tutur Ayat ketika dimintai pendapatnya oleh wartawan, Senin (11/11).

Menurut Ayat, dirinya memang pernah meminta Asisten I Setko untuk segera menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait toko waralaba ini. Khususnya masyarakat di kawasan Mahoni Indah yang keberatan ada toko waralaba berdiri di kawasannya. Dalam rapat investment award, masalah ini juga sempat dibahas.

"Saya sudah sampaikan agar satuan kerja tegas saja jika mereka menyalahi aturan," tuturnya. Buktinya, sekarang, toko yang tidak memiliki izin tapi tetap beroperasi sudah langsung ditangani Satpol Pamong Praja. Namun, Wakil Walikota mengaku belum tahu jika ada permainan prosedural pada masalah ini.

Tak hanya itu, Ayat juga mengaku tidak tahu jika ada toko waralaba yang berjualan menggunakan kendaraan roda empat dan menyasar tempat-tempat tertentu secara mobile. Untuk itu, ia bertekad akan men-survei langsung ke lapangan.

"Kalau begitu, caranya sudah terlalu. Semestinya tidak boleh begitu dong. Perusahaan besar masak main seperti itu. Info ini sangat penting. Saya akan turun dan melihat langsung. Jika ada, akan saya sampaikan ke Walikota," ungkap Ayat.

Di kesempatan yang sama, Ayat menegaskan bahwa ia dan Walikota sudah berkomitmen memberi pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Karena saat kampanyepun, pasangan Firdaus dan Ayat sudah berkomitmen menjadi pelayan masyarakat. Namun, melayani masyarakat tidak bisa dilakukan oleh dua orang saja. Tapi seluruh PNS dan satuan kerja semestinya juga ikut.

Sebagai bentuk komitmen itu, Ayat mengaku termasuk mudah dihubungi. Dia juga bisa mendengar langsung jika terjadi kebakaran, kebanjiran dari masyarakat. Termasuk menerima langsung keluhan masyarakat terkait layanan Disdukcapil. Karena itu, ia berharap semua satuan kerja juga berlaku demikian. (*)

ifivanias
Editor: zid

Pemko Beri Veteran Rp.500 Ribu



Pekanbaru Pos

SENIN, 11 NOVEMBER 2013

Pemko Beri Veteran Rp 500 Ribu

Sebanyak 100 Veteran Pejuang Kemerdekaan di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menerima insentif masing-masing sebesar Rp 500 ribu sebagai bentuk kepedulian pemerintah dalam menghargai jasa mereka bersamaan dengan  peringatan hari pahlawan 10 November 2013.

Pemberian insentif tersebut di serahkan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi usai upacara peringatan Hari  Pahlawan di Pekanbaru.

Pemberian santunan bagi 100 veteran itu merupakan agenda tetap tiap tahun, dan anggaran insentif itu dialokasikan dalam APBD Kota Pekanbaru, kata dia.

Di dampingi Kepala Dinas Sosial dan Pemakanan Kota Pekanbaru Hj Husminar Abdulah, ia mengatakan tiap tahun Pemko Pekanbaru terus mengalokasikan insentif terkait, dan tahun 2013 ini meningkat menjadi Rp 500 ribu.

Insentif tahun 2013 ini meningkat  di bandingkan pemberian pada tahun 2012 hanya Rp 300 ribu per veteran itu.

Kita berharap tiap tahun akan ada peningkatan namun tentunya akan di sesuiakan dengan kemampuan APBD Kota Pekanbaru, ucapnya, berharap.

Ia mengakan, menurut Undang-undang No 7 tahun 1967 antara lain menyebutkan bahwa veteran adalah para pejuang yang berperang membela Tanah Air-nya tanpa cela.

Sedangkan personel yang berjuang membela negara dan bangsa Indonesia melalui peperangan melawan musuh negara lain disebut veteran perang.

Oleh karena itu, kita patut berterimakasih atas jasa-jasa merekadan ucapan tersebut antara lian bisa di sampaikan melalui pemberian santunan, tuturnya.

Kabid Bantuan Sosial Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Pekanbaru Netti Ennita mengatakan, peringatan Hari Pahlawan 10 November 2013 juga dirangkaikan dengan tabur bunga dan ziarah kemakam pahlawan serta seminar tentang Pahlawanku Idolaku.

Sabtu, 09 November 2013

Pemko Siap Pantau Label Halal di Pasaran



Koran Riau

Jumat, 8 November 2013

Pemko Siap Pantau Label Halal di Pasaran

Wakil WaliKota Pekanbaru Ayat Cahyadi mengakui pemberian lebel halal pada makanan dan minuman adalah kewenangan Majelis Ulama Islam (MUI) Pekanbaru. Namun untuk pengawasan itu tetap tugasnya Pemerintah Kota.

Pemko melalui Dinas Perindustrian dan perdagangan siap melakukan pengawasan di lapangan terkait penggunaan lebel halal pada makanan dan minuman. Kami sepakat ikut mengawasi. Saya sudah tandatangani SK beberapa waktu lalu, ujar Ayat.

Ayat menyebut, Pemko akan terus aktif menghimbau para pengusaha untuk menggunakan lebel halal. Sebagai bentuk tata cara pengawasan dari pemko nantinya, akan melakukannya tanpa pandang bulu.

Namun untuk tahap awal di prioritaskan dulu pengawasan bagi industri makanan dan minuman, restoran dan rumah makan yang besar-besar dulu. Selanjutnya baru yang menengah dan kecil.

Jumat, 08 November 2013

Keistimewaan Hari Jum'at

"Keistimewaan Hari Jum'at"

Beberapa rahasia keagungan hari Jum'at adalah sebagai berikut:

1. Pertama, Hari Keberkahan.
Di mana di hari Jumat berkumpul kaum Muslimin di masjid-masjid untuk mengikuti shalat dan sebelumnya mendengarkan dua khutbah Jumat yang mengandungpengarahan dan pengajaran sertanasihat-nasihat ­ yang ditujukan kepada kaum muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menyebut hari Jumat memiliki 33 keutamaan.
Bahkan Imam as-Suyuthi menyebut ada 1001 keistimewaan.

2. Kedua, Hari Dikabulkannya doa.
Di antara rahasia keutamaan hari Jumat lain adalah, di hari itu terdapat waktu-waktu dikabulkannya doa.

“Di hari Jumat itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya danmemohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.” [ HR.Bukhari dan Muslim ]

Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya pada hari Jumat terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akanmengabulkannya. ­”
[ Muttafaqun Alaih ]

3. Ketiga, Hari Diperintahkanny ­a Shalat Jumat.
Rasulullah bersabda:
“Hendaklah kaum-kaum itu berhenti dari meninggalkan shalatJumat. Atau ( jika tidak ) Allah pasti akan mengunci hari mereka,kemudian mereka pasti menjadi orang- orang yang lalai.” [ HR.Muslim ]

Dalam riwayat lain Rasulullah menyebutkan:
“Shalat Jumat adalah hak yang diwajibkan kepada setiap Muslim kecuali empat orang : budak, atauwanita, atau anak kecil, atau orang sakit.”[ HR.Abu Daud ]

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [ QS: Al-Jumu'ah:9 ]

“Barangsiapa yang bersuci dan mandi, kemudian bergegas dan mendengar khutbah dari awal, berjalan kaki tidak dengan berkendaraan, mendekat dengan imam, lalu mendengarkan khutbah dan tidak berbuat sia-sia,maka baginya bagi setiap langkahpahala satu tahun baik puasa dan shalatnya..”

4. Keempat, Hari Pembeda antara Islam dan Non- Muslim.
Hari Jumat adalah hari istimewa bagi kaum Muslim. Selain itu diberikan Nabi untuk membedakan antara harinya orang Yahudi dan orang Nashrani.

Abu Hurairah meriwayatkan:
Rasulullah bersabda: “Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jumat sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jumat, Sabtu,dan Ahad.

Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranyasebelum seluruh makhluk.”
[ HR. Muslim ]

5. Kelima, Hari Allah s.w.t menampakan diri.
Dalam sebuah riwayat disebutkan,Hari ­ Jumat Allah s.w.t menampakkan diri kepada hamba-hambaNya yang beriman di Surga.

Dari Anas bin Malik dalam mengomentari ayat:
“Dan Kami memiliki pertambahannya” ­ ( QS.50:35 ) mengatakan:”All ­ah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jumat.”
Dan masih banyak keistimewan hari Jumat.

Di antaranya adalah:
Dalam “al-Musnad” dari hadits Abu Lubabah bin Abdul Munzir, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda: “Penghulunya hari adalah hari Jumat, ia adalah hari yang paling utama di sisi Allah Subhanahu Wata’ala, lebih agung di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dari pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.

Pada hari Jumat tersebut terdapatlima keistimewaan: Hari itu, bapaksemua umat manusia, Nabi Adam ‘Alaihissalam diciptakan, diturunkan ke dunia, dan wafat.

Hari kiamat tak akan terjadi kecuali hari Jum’at.
Karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, sangat memuliakan hari ini, menghormatinya, ­ dan mengkhususkanny ­a untuk beribadah dibandingkan hari-harilainnya.

Semoga Bermanfa'at

Kamis, 07 November 2013

Akhlak Terhadap Sesama Manusia Dalam Islam

Akhlak terhadap Sesama Manusia dalam Islam

10 Oktober 2009 pukul 16:30
Banyak sekali rincian yang dikemukakan Al-Quran berkaitan dengan perlakuan terhadap sesama manusia.

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang disertai dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima) (QS Al-Baqarah [2]: 263).

Di sisi lain Al-Quran menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan secara wajar. Nabi Muhammad saw --misalnya-- dinyatakan sebagai manusia seperti manusia yang lain.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum kamu meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya (QS An-Nur [24]: 27).
Salam yang diucapkan itu wajib dijawab dengan salam yang serupa, bahkan juga dianjurkan agar dijawab dengan salam yang lebih baik (QS An-Nisa' [4]: 86).
Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia (QS Al-Baqarah [2]: 83).

Bahkan lebih tepat jika kita berbicara sesuai dengan keadaan dan kedudukan mitra bicara, serta harus berisi perkataan yang benar,

"Dan katakanlah perkataan yang benar" (QS Al-Ahzab [33]: 70).

Tidak wajar seseorang mengucilkan seseorang atau kelompok lain, tidak wajar pula berprasangka buruk tanpa alasan, atau menceritakan keburukan seseorang, dan menyapa atau memanggilnya dengan sebutan buruk
(baca Al-Hujurat [49]: 11-12).

Yang melakukan kesalahan hendaknya dimaafkan. Pemaafan ini hendaknya disertai dengan kesadaran bahwa yang memaafkan berpotensi pula melakukan kesalahan. Karena itu, ketika Misthah --seorang yang selalu dibantu oleh Abu Bakar r.a.-- menyebarkan berita palsu tentang Aisyah, putrinya, Abu Bakar dan banyak orang lain bersumpah untuk tidak lagi membantu Misthah. Tetapi Al-Quran turun menyatakan:

Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabat(-nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah dijalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan, serta berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin Allah mengampuni kamu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS An-Nur [24]: 22).

Sebagian dari ciri orang bertakwa dijelaskan dalam Quran surat Ali Imran (3): 134, yaitu: Maksudnya mereka mampu menahan amarahnya, dan memaafkan, (bahkan) berbuat baik (terhadap mereka yang pernah melakukan kesalahan terhadapnya), sesungguhnya Allah senang terhadap orang yang berbuat baik.

Dalam Al-Quran ditemukan anjuran, "Anda hendaknya mendahulukan kepentingan orang lain daripada kepentingan Anda sendiri."

"Mereka mengutamakan orang lain daripada diri mereka sendiri, walaupun mereka amat membutuhkan"

(QS Al-Hasyr [59]: 9).

Jika ada orang yang digelari gentleman --yakni yang memiliki harga diri, berucap benar, dan bersikap lemah lembut (terutama kepada wanita)-- seorang Muslim yang mengikuti petunjuk-petunjuk akhlak Al-Quran tidak hanya pantas bergelar demikian, melainkan lebih dari itu, dan orang demikian dalam bahasa Al-Quran disebut al-muhsin.

Sumber :
http://al-quran.bahagia.us/_q.php?_q=sihab&dft=&dfa=&dfi=&dfq=1&u2=&ui=1&nba=14#6

URL untuk link ke notes ini :
http://www.facebook.com/note.php?note_id=150125188762

Rabu, 06 November 2013

Sejarah Dimulainya 1 Muharram Tahun Hijriah

Akhirnya,datanglah suatu masa dimana Nabi saw mengetahui bahwa dakwah Islam di Mekkah telah mengalami penekanan yang luar biasa sehingga keadaan sangat tidak mendukung bagi kaum muslim. Rasulullah saw bergerak dengan dakwahnya. Lalu Allah SWT mewahyukan kepadanya agar dia berhijrah. Kemudian mulailah Nabi berhijrah di jalan Allah SWT setelah tiga belas tahun beliau di Mekkah. Islam ingin membangun negaranya dan ingin menghilangkan pengepungan dan serangan kaum musyrik. Mula – mula terjadilah perubahan sedikit pada keadaan kaum muslim.
Rasulullah saw keluar dalam musim haji untuk menunjukkan dirinya pada kabilah-kabilah Arab sebagaimana yang beliau lakukan pada setiap muslim. Beliau berada di tempat yang bernama ‘Aqabah, lalu beliau bertemu dengan jamaah dari Khazraj. Rasulullah saw berkata kepada mereka, “siapa kalian?” mereka menjawab: “kami berasal dari kelompok Khazraj.” Beliau berkata,”apakah kalian termasuk pembantu kaum Yahudi?” mereka menjawab:”benar.”Beliau berkata,”maukah kalian duduk bersama aku karena aku ingin sedikit berbicara degan kalian.”mereka menjawab:”boleh.” Kemudian mereka duduk bersama Nabi lalu beliau mengajak mereka untuk mengikuti agama Allah SWT.
Rasulullah saw sedikit menceritakan Islam kepada mereka dan membacakan Al-Qur’an. Enam orang mendengar apa yang di sampaikan oleh Nabi saw. Setelah beliau selesai dari pembicaraannya, mereka membenarkannya dan beriman kepadanya. Kemudian mereka menceritakan kepada Nabi saw bahwa mereka meninggalkan kaumnya karena kaum mereka terlibat peperangan dan kebencian. Mudah-mudahan Allah SWT mengumpulkan mereka dengan kedatangan Nabi saw yang mulia ini. Mereka memberitahu Nabi saw bahwa mereka akan menceritakan kepada kaumnya apa yang mereka dengar dari Nabi saw dan akan mengajak mereka untuk memenuhi dakwah Nabi saw.
Keenam lelaki tu kembali ke kota Madinah yang berubah namanya menjadi Madinah Munawarah yang sebelumnya ia bernama Yatsrib di zaman jahiliah. Allah SWT berkehendak untuk meneranginya dengan Islam. Para lelaki itu kembali ke Madinah dan mereka membawa Islam di hati mereka sehingga banyak orang yang masuk Islam.
Kemudian datanglah musim haji dan keluarlah dari Madinah dua belas orang lelaki dari orang-orang yang beriman yang diantara mereka terdapat enam orang yang Rasulullah saw telah berdakwah kepada mereka pada musim yang dulu dan Nabi saw menemui mereka di ‘Aqabah. Kemudian Nabi saw melakukan baiat pada mereka agar mereka mempertahankan keimanan dan membela dakwah kebenaran serta kemanusiaan.
Kaum lelaki itu kembali ke Madinah disertai salah seorang yang terpercaya dari tokoh Islam yaitu Mus’ab bin Umair dimana dia menjadi utusan Rasulullah saw di Madinah dan dia mengajari manusia tentang agama mereka dan membacakan kepada mereka Al-Qur’an dan menyerukan kebenaran kepada manusia sehingga tersebarlah Islam di Madinah. Penduduk Madinah mulai bertanya-tanya, mengapa saudara-saudara kita kaum Muslim Mekkah ditindas? Mengapa Rasulullah saw keluar untuk berdakwah dan menebarkan rahmat tetapi beliau justru mendapatkan angin kebencian? Sampai kapan kita akan membiarkan Rasulullah saw teraniaya dan terusir di Mekkah?
Demikianlah, pergilah tujuh puluh orang ke Mekkah, tujuh puluh orang dari penduduk Madinah Munawarah. Mereka pergi ke ‘Aqabah dalam keadaan sendirian dan berkelompok-kelompok. Islam telah menghasilkan buah pertamanya dalam hati mereka sehingga hati mereka di penuhi cinta kepada Allah SWT dan RasulNya serta kaum muslim. Penderitaaan yang dialami kaum muslim mempengaruhi jiwa mereka dan mencegah mereka dari kenikmatan tidur dan nikmatnya memakan dan nikmatnya kehidupan. Orang-orang yang baik itu datang dan berbaiat kepada Rasulullah saw untuk membela beliau menolongnya dan melindunginya serta siap untuk mati di jalannya. Mereka datang setelah hati mereka diliputi oleh Islam dan mereka meberikan segala sesuatu untuk dakwah yang baru; mereka datang sebagai pecinta-pecinta kebenaran.
Kitab-kitab hadis yang suci meriwayatkan apa yang terjadi pada baiat ‘Aqabah al-kubra. Dalam kitab tersebut dikatakan bahwa Abbas Ibnu Abdul Muthalib datang bersama Nabi dan saat itu dia masih berada dalam agamanya kaumnya. Dia ingin menyelesaikan urusan anak pamannya. Ketika dia duduk dan berbicara, dia mengatakan suatu pertanyaan yang mengisyaratkan bahwa Muhammad saw mendapatkan kemuliaan dari kaumnya dan kekuatan di negrinya tetapi dia enggan dan memilih untuk bergabung bersama kalian wahai penduduk Madinah. Jika kalian memenuhi janjinya dan melindunginya maka ambillah dia, namun jika kalian khawatir jika suatu saat nanti akan mengkhianatinya maka mulai dari sekarang biarkanlah dia di negerinya.
Kata-kata Abbas tersebut berasal dari fanatisme kesukuan dan ikatan darah keluarga namun penduduk Madinah tidak begitu peduli dengan kalimat Abbas itu karena dia bukan termasuk dari agama mereka dan dia tidak mengetahui tingkat cinta kepada Rasulullah saw yang mereka capai. Abbas bin Abdul Muthalib menunggu jawaban dari penduduk Madinah. Lalu mereka berkata kepadanya, “kami telah mendengar apa yang engkau katakan maka berbicaralah ya Rasulullah, ambilah untuk dirimu dan Tuhanmu apa saja yang engkau sukai.”
Kita ingin mengamati jawaban sekelompok orang yang mungkin dari penduduk Madinah ini sehingga Rasulullah saw berbicara. Jawaban yang di cari oleh Abbas bin Abu Muthalib tersembunyi dalam pernyataan Nabi. Demikianlah setelah Rasulullah saw mengucapkan kalimatnya maka tidak keluar pernyataan apapun. Cukup hanya Nabi yang berbicara dan mereka hanya menantinya. Mereka meminta kepada beliau agar mengambil pada dirinya dan Tuhannya apa saja yang beliau sukai; mereka merasa tidak memilik apa-apa dan tidak memiliki keputusan. Nabi berbicara lalu beliau membaca Al-Qur’an dan mengajak kejalan Allah SWT. Kemudian beliau berbicara tentang Islam dan beliau membaiat mereka agar membantu beliau sehingga merekapun membaiat kepadanya. Demikianlah terjadinya baiat ‘Aqabah al-Kubra.
Orang-orang yang terpilih oleh Allah SWT itu mengetahui bahwa sebentar lagi mereka akan diajak untuk mengang kat senjata; mereka diajak untuk mendapatkan kematian di bawah pedang. Mereka menenangkan Rasulullah saw bahwa beliau akan mendapati orang-orang yang sudah terlatih dalam peperangan karena mereka mewarisi dari kakek-kakek mereka.
Salah seorang dari tujuh puluh orang itu menyebutkan masalah yang penting. Abul Haitsyam berkata: “ sesungguhnya diantara orang-orang Madinah dan Yahudi terdapat suatu tali ikatan maka mereka boleh jadi akan memutuskannya lalu, apakah sikap yang harus kita ambil jika mereka lakukan hal itu dan memusuhi orang Yahudi.” Kemudian Allah SWT menolong Nabi saw dan memenangkan atas kaumnya, lalu dia kembali kepada mereka dan meninggalkan mereka dibawah kasih sayang orang-orang Yahudi.
Perhatikanlah bahwa pernyataan tersebut berkisar pada kecintaan kepada Nabi dan keinginan agar Nabi tetap bersama mereka selama perjalanan hari dan bulan. Masalah yang di tuntut oleh Abbas bin Abdul Muthalib secara jelas adalah masalah perindungan mereka kepada Nabi, di mana hal tersebut  tidak lagi diperdebatkan oleh orang-orang yang tepilih dari penduduk Madinah. Namun masalah yang mereka inginkan adalah masalah perlindungan Nabi dan keberadaan Nabi bersama mereka di Madinah.
Nabi tersenyum dan beliau mengatakan kalimat-kalimat yang justu menekankan bahwa ikatan akidah lebih kuat dari pada ikatan darah. Beliau berkata: “tetapi darah adalah darah dan kehancuran adalah kehancuran. Aku dari kalian dan kalian dariku aku akan memerangi orang-orang yang kalian perangi dan aku akan berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengan mereka.”
Akhirnya, penduduk Madinah pergi dan kembali ke negeri mereka. Kemudian berita tentang baiat ini sampai ketelinga orang-orang Mekah dan para tokoh musyrik, lalu mereka justru menambah penekanan kepada Rasulullah saw dan kaum muslim.
Para preman Mekah berkumpul di Darul Nadwah. Mereka menetapkan akan mengambil suatu keputusan penting berkaitan dengan Nabi. Salah seorang dari mereka mengusulkan agar beliau di belenggu dengan besi lalu di buang ke penjara sehingga beliau mati kelaparan. Sebagian lagi mengusulkan agar beliau di buang dari Mekkah dan diusir. Abu Jahal mengusulkan agar mereka mengambil dari setiap keluarga dari keluarga-keluarga Quraisy seorang pemuda yang kuat, kemudian setiap dari mereka di beri pedang yang terhunus dan hendaklah mereka memukulkan pedang itu ke tubuh Nabi. Jika mereka berhasil membunuhnya niscaya semua kabilah bertanggung jawab darah sang Nabi dan Bani Hasyim tidak akan mampu menuntut dan memerangi orang Arab semuanya dan mereka akan menerima diat sebagai tebusan dari pembunuhan itu. Demikianlah persekongkolan itu di gelar dan mereka sepakat untuk melaksanakan hal itu. Namun Al-Qur’an al-Karim menyingkap persekongkolan yang dilakukan orang-orang kafir itu dalam firman-Nya:
dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al –Anfal:30)
Allah SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya agar dia berhijrah. Lalu Nabi mulai menyiapkan sarana-sarana untuk hijrahnya. Beliau menyembunyikan urusan tersebut bahkan beliau tidak memberitahu sahabat yang akan menemaninya. Rasulullah saw menyewa seorang penunjuk jalan yang pengalaman yang mengenal padang gurun seperti mengenal garis-garis tangannya. Yang mengherankan penunjuk jalan itu adalah seorang musyrik. Demikianlah Nabi meminta bantuan kepada orang yang ahli tanpa memperhatikan keyakinannya.
Kemudian datanglah malam pelaksanaan kejahatan itu. Rasulullah saw memerintahkan Ali bin Abi Thalib untuk tidur di tempat tidurnya di malam tersebut. Datanglah pertengahan malam dan Rasulullah saw pun keluar dari rumahnya. Para pemuda Mekkah mengepung rumah. Mereka menghunuskan pedangnya. Nabi menggenggam tanah lalu beliau melemparnya ke arah kaum sehingga mereka pun merasa kantuk sehingga Nabi saw dapat menembus kepungan mereka. Beliau keluar dari Mekkah dan berhijrah.
Dengan langkah yang di berkati ini, kaum Muslim menanggali tahun-tahun mereka. Tahun dalam Islam adalah tahun Hijiriah, sedangkan kaum Masehi menanggali tahun mereka dengan kelahiran Isa dan ini di sebut dengan tahun Masehi. Adapun tahun-tahun Islam maka ia di tanggali pertama kalinya saat Rasulullah saw keluar berhijrah di jalan Allah SWT