Kamis, 28 Februari 2013

Agenda Wakil Walikota Pekanbaru

Khamis, 28 Februari 2013

Pukul 08.00 - 10.00 : Menerima Keluhan Masyarakat
Pukul 10.00 - 12.00 : Rapat dengan KPAN
Pukul 14.00 - 16.00 : Kunjungan ke Posyandu Labuai

Rabu, 27 Februari 2013

Agenda WAWAKO Pekanbaru

Rabu, 27 Februari 2013

Pukul 08.00 - 09.00 : Menerima IKBR
Pukul 09.00 - 11.00 : Takziah Tokoh SAS dan ke Okura
Pukul 13.00 - 16.00 :Blusukan
Pukul 16.30 - 18.00 : Menerima Masyarakat
Pukul 19.00 - 22.00 : Koordinasi Dakwah

Selasa, 26 Februari 2013

Peraturan Kota Pekanbaru
















Koran Riau
Selasa, 26 Februari 2013
Dapil Pekanbaru Bertambah Pada Pemilu 2014
Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru, menetapkan pemekaran daerah pemilihan (Dapil) dari semula empat menjadi lima. Keputusan ini berlaku Pemilu 2014 mendatang. Sementara untuk jumlah kursi di DPRD tetap 45.
Untuk jumlah kursi di DPRD tetap 45.Tidak bertambah, karena jumlah penduduk kita belum sampai satu juta jiwa, ujar Ketua Pokja Penataan Dapil KPU Pekanbaru Abdul Wahid.
Rapat pleno dihadiri Wakil Wlikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Pekanbaru Budi Candra dan perwakilan 10 partai politik peserta pemilu. Dijelaskan Wahid, ada dua Dapil yang dimekarkan, yakni dapil I yang semula tiga kecamatan berkurang Sail dan Dapil III digeser satu Tanayan Raya. Kecamatan Sail dan Tanayan Raya digabung menjadi Dapil V dengan Kuota 7 kursi.
Secara Keseluruhan pembagian Dapil di Pekanbaru adalah, Dapil I tiga Kecamatan, Pekanbaru Kota, Senapelan dan Limapuluh,Kuota 9 Kursi. Kemudian Dapil II, Rumbai dan Kecamatan Rumbai Pesisir dengan Kuota 6 kursi.
Dapil III menyediakan 11 kursi untuk Kecamatan Bukit Raya dan Marpoyan Damai. Selanjutnya Dapil IV Kursinya terbanyak 12 untuk Tampan dan Kecamatan Payung Sekaki.
Hasil pieno tersebut, tegas Wahid disetujui seluruh perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014.  


Pekanbaru Pos
Selasa, 26 Februari 2013
399 Warga Pekanbaru Terinveksi HIV/AID
Dari data yang dimiliki komisi penanggulangan HIV/AIDS (KPA) kota pekanbaru, saat ini tercatat sebanyak 399 warga kota pekanbaru terinfeksi HIF/AIDS. Angka ini tertinggi di riau, setelah kabupaten di bengkalis dengan kasus 163 HIV dan 45 AIDS.
Dikatakan Ayat Cahyadi, mereka yang terinfeksi HIV/AIDS ini bukan kelompok tertentu, seperti dari kalangan Pekerja Seks Komersil (PSK). Namun, juga ibu rumah tangga dan anak-anak.
Namun sayang nya menurut Ayat, warga yang tertular virus itu biasanya enggan untuk memeriksakan diri ke kelinik pemeriksaan. Padahal di pekanbaru ada delapan Rumah Sakit yang telah menyediakan layanan pemeriksaan HIV/AIDS.
Jika satu orang yang terjangkit HIV/AIDS, Diestimasikan ada 100 kasus lain yang belum ditemukan, ujar Ayat.
Karena itu diharapkan ada kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesahatan untuk mengetahui dan langkah antisipasi pencegahan diri dari tertular virus maut tersebut.

Senin, 25 Februari 2013



Tribun Pekanbaru

Senin, 25 Februari 2013

Pasar Milik Pemko Tak Bergairah

*Wawako Lantik Zaidir jadi Ketua ISPIS
*Lukman Edy minta Pemko Batasi Waralaba

PEKANBARU, TRIBUN – Wakil walikota Pekanbaru, Ayat cahyadi mengakui terjadi kontradiksi yang berbeda antara kondisi pasar yang dikelola langsung oleh Pemerintah dengan yang dikendalikan pihak ketiga (swasta). Bila pasar Pemerintah kerap lesuh dan tak bergairah, sebaliknya pasar swasta terus berkembang dan kian diminati oleh masyarakat. Pemko menilai manajemen yang tak mumpuni dan pemeliharaan sarana yang minim turut membuat kondisi pasar Pemerintah cenderung tak bergairah.

“Faktanya memang sejumlah pasar yang ditangani langsung oleh Pemerintah, kurang bergairah. Misalnya, Pasar Rumbai. Coba bandingkan dengan Pasar Senapelan dan Pasar Bawah yang terus hidup dan berkembang,” kata Ayat saat melantik pengurus Ikatan Sosial Pedagang Ikan Senapelan Sekitarnya (ISPIS’S) di halaman Pasar Senapelan, Jalan Ahmad Yani, Sabtu (23/2) malam.

Ayat menjelaskan, Pemko berupaya untuk terus meningkatkan fasilitas pasar tradisional yang ada selama ini. Namun, yang terjadi tumbuh pasar-pasar kaget yang berdampak terhadap keberadaan pasar tradisonal resmi.

Ayat berharap keberadaan ISPIS’S biar berperan penting dalam meningkatkan kesadaran pedagang untuk menjaga kondisi pasar yang bersih, nyaman dan kondusif bagi masyarakat dalam berbelanaja.
“Selama ini timbangannya sudah bagus. Tolong ditingkatkan layanannya,” kata Ayat. 

Pelantikan pengurus ISPIS’S periode 2013 sampai 2017 dipimpin langsung oleh Wawako Ayat Cahyadi. Turut hadir anggota DPR RI, Lukman Edy, Anggota DPRD Riau, Abdul Wahid dan Direktur PT. Peputra Maha Jaya (PMJ) Pengelola Pasar Senapelan, Rita.

Zaidir Albaiza untuk kedua kalinya diberikan amanah oleh pedagang ikan menjadi Ketua, setelah periode pertamanya sukses membangun solidaritas antar pedagang ikan. 

“Kebetulan, pusat pasar ikan itu kebanyakan di Senapelan. Kondisi pedagang saat ini sudah lebih baik dalam berjualan. Meski demekian, pembinaan dan pengembangan dari pemerintah masih dibutuhkan,” kata Zaidir

Zaidir yang merupakan anggota DPRD Pekanbaru ini menjelaskan, ISPIS’S merupakan organisasi yang bertujuan mengembangkan hubungan silaturrahmi antar pedagang. Sedikitnya, ada sebanyak 500 anggota organisasi ini yang tersebar di sejumlah pasar-pasar di Pekanbaru. “Sebagai organisasi social, ISPIS’S hadir untuk mendukung pedagang, membangun kebersamaan dan saling menopang. Jika terjadi permasalahan, bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tegas Zaidir.

Anggota DPR RI, Lukman Edy berharap, pemerintah memiliki program nyata dalam pengembangandan proteksi pedagang pasar tradisional. Ia menilai, keberpihakan pemerintah terhadap pedagang kecil, belum sebanding dengan dukungan yang diberikan kepada pemilik modal besar.

Ia mencontohkan maraknya usaha ritel waralaba yang saat ini ada di Pekanbaru. Di satu sisi, kondisi pedagang kecil belum “kebal’ dalam menghadapi gempuran kompetisi dengan waralaba, namun justru pemerintah membuka pintu yang amat lebar bagi masuknya usaha bermodal raksasa tersebut. 

“Ritel waralaba ini harus dibatasi. Pemko jangan merasa dikilaukan oleh investasi waralaba yang akan mengepung usaha kecil. Ini akan saling memangsa, dan pedagang kecil akan menjadi korban,” Tegas Lukman yang saat ini di Senayan tengah menggodok RUU inisiatif DPR tentang perdagangan yang memberi tanggung jawab kepada Pemda untuk mengembangkan dan melindungi UKM.  


Riau Pos 

Senin, 25 Februari 2013

Pemko Minta ISPISS Mampu Penuhi Pasokan Ikan 

Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanburu, Ayat Cahyadi, memint agar pengurus ikatan Sosial pedagang Ikan Senapelan Sekitarnya (ISPISS), Mampu meningkatkan pasokan ikan di wilayah Pekanbaru.
Ini disampaikannya ketika menghadiri dan melantik pengurus ISPISS Periode 2013-2017,Sabtu(23/2) malam digedung A Pasar Senapelan Jalan A Yani Pekanbaru. Zaidir Albaiza SH selaku ketua terpilih ISPISS yang baru saja dilantik diharapkan Ayat Cahyadi mampu untuk menyelesaikan permasalahan yang berlaku yakni mampu menigkatkan pasokan ikan baik di pasar tradisional maupun memenuhi permintaan konsumen dan masyarakat.

Pemko Pekanbaru akan mempersiapkan sarana dan prasarana gedung pendukung lain yaitu dipersiapkan pasar ikan higienis. Pasar tersebut ditangani Dinas Pertanian (Distan) Pekanbaru yang akan difungsikan untuk memenuhi kebutuhan ikan laut dan ikan air tawar segar.

Jadi kita minta antara Pemko dengan pedagang ikan melalui ISPISS bisa bersama-sama sinergi dalam memenuhi kebutuhan ikan untuk masyarakat Pekanbaru. Ini adalah salah satu harapan pemko, sehingga pasar ikan di pekanbaru dapat lebih bergairah lagi. Begitu juga Pemko yang sudah akan mengoperasikan pasar ikan higienis yang keberadaan nya tak jauh dari kantor distan (pekanbaru), ungkap Ayat Cahyadi. Gedung pasar ikan Higienis milik Propinsi Riau direncanakan akan dioperasikan pada pertengahan 2013 ini.

 HALUAN RIAU

WAWAKO: Kebersihan Kota Tanggung Jawab Bersama

Senin, 25 Februari 2013

PEKANBARU, Waki Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengungkapkan persoalan kebersihan Kota Pekanbaru merupakan taggung jawab bersama semua pihak. Untuk itu, instansi terkait, dalam hal ini Dinas Kebersihan dan Pertamanan harus mampu mengkoordinirnya.

Dikatakan Wawako, kendati DKP telah berupaya dalam menangani persoalan sampah. Namun, masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kesadaran membuang sapah pada temratnya.

“Pemerintah Kota bekerja keras untuk terus menyapu bersih sampah-sampah yang ada di seluruh Kota Pekanbaru. Selain itu juga, kami meminta bantuan kepada masyarakat semua untuk sama-sama membangun budaya bersih dengan membuag sampah pada tempatnya.” Ujar Wawako, kepada Haluan Riau, Minggu (24/2).

Dikatakan Wawako juga, utuk menciptakan suasana bersih tersebut, Pemko sudah menyediakan sampah yang bisa dimanfaatkan. 

“Setiap kali membuang sampah, tolonglah dibuang pada tempat yang sudah disediakan seperti tong sampah. Kami juga meminta kepada pihak terkait seperti DKP, Kecamatan dan instansi terkait lainnya untuk terus membersihkan sampah-sampah yang ada,” sebutnya.

Sementara itu, kata Wawako juga, keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, Kecamatan Rumbai diharapkan ke depannya dapat berfungsi maksimaluntuk mebantu menciptakan kebersihan di Kota Pekanbaru ini.