RIAU POS
KAMIS, 4 April 2013
Pemko Targetkan Pasar Kaget Bubar
PEMERINTAH Kota (Pemko) Pekanbaru serius untuk
menertibkan pasar kaget. Ditargetkan, masalah tersebut harus tuntas tahun 2013
ini. Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru, Ayat Cahyadi Rabu (3/4) mengintruksikan
Dinas Pasar (Dispar) Pekanbaru agar menertibkan pasar illegal dengan
berkoordinasi dengan pihak Kecamatan.
Selain itu,
diharapkan agar para tokoh masyarakat bersinergi dengan Pemerintah untuk
menyelesaikan masalah pasar kaget yang menjamur samppai di tingkat Kecamatan
yang berdampak negatif.
“Selain
penertiban pasar kaget dari Pemerintah, perlu adanya keterlibatan masyarakat.
Tokoh masyarakat dengan membantu Pemerintah untuk menertibkan pasar kaget yang
ada di daerahnya. Dengan saling bersinergi ini saya yakin tahun ini selesai
masalah pasar kaget”. Tegas Ayat Cahyadi kepada Riau Pos Rabu (3/4) di DPRD Pekanbaru.
Keberadaan
pasar kaget yang masuk ke Kecamatan, meski memberikan kemudahan bagi ibu-ibu
karena belanja lebih murah dan dekat dengan rumahnya. Tetapi tetap tak luput
menimbulkan dampak negatif. Yaitu lokasi pasar yang kotor karena terkadang sisa
dagangan tak dibersihkan.
Keberadaan
pasar kaget tersebut biasanya setiap pekan. Pedagang pasar yang mempunyai
kelompok tersebut membagi hari menggelar lapaknya. Misalnya seperti pasar kaget
di jalan Kopi, Kelurahan Tangkeranglabuai, Kecamatan Bukit Raya digelar setiap
hari Jumat. Sedangkan pasar kaget di Jalan Dwikora-Hang Jebat 1 dogelar setiap
hari Rabu. Kelompok pasar kaget tersebut terus mengembangkan sayapnya mencari
daerah potensial lain. Sehingga setiap tahun lokasi pasar kaget bisa bertambah
lima lokasi baru.
Meski
memudahkan belanja dekat, tetapi keberadaan pasar kaget yang menjual lebih
murah mematikan warung di perumahan setempat. Bahkan berdampak pasar
tradisional yang jadi sepi pengunjung.
“Keberadaan
pasar kaget di Jalan Kopi terus terang lebih banyak dampak negatifnya.
Contohnya banyak warung sekitar perumahan yang mati, sampai sisa pasar
bertebaran dan yang paling buruk lagi pedagang pasar yang berkata-kata tak
patut sementara hal itu di lingkungan masyarakat dan anak-anak, tentu tidak
baik untuk pendidikan anak-anak disekitar, jadi atas nama warga kita minta
pasar kaget di Jalan Kopi segera pindah,” ujae Acenk salah satu tokoh
masyarakat setempat.
Lurah Sukamaju Baru Tahu Ada Pasar
Kaget
Dampak
senada akibat pasar kaget juga terjadi di Jalan Dwikora-Hang Jebat I, Kelurahan
Sukamaju, Kecamatan Sail. Tak hanya berdampak sampah dan ketertiban di daerah
tempat pasar kaget tersebut tetapi masalah yang serius karena tidak tertata
dengan baik dan jalanan jadi sempit. Lurah Sukamaju, Rinaldi mengaku baru
mengetahui keberadaan pasar kaget di Jalan Hang Jebat I tersebut. Tetapi dia
pastikan akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan RT, RW. (fas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar